Tuesday, December 5, 2017

Book Review: You Are My Moonlight by Rompaeng



BOOK REVIEW

You Are My Moonlight by Rompaeng

Title : You Are My Moonlight
Author : Rompaeng
Publisher : Haru Media
Pages :  500 pages
Year of Publication : October 2017
Price : Rp 89.000,-

Rating: 4 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Praguydao ingin punya anak. Namun dia tidak ingin punya suami.

Satu-satunya cara adalah meminta 'sumbangan' dari pria yang mumpuni supaya ia bisa hamil. Setelah memilih dengan sangat hati-hati, target utamanya adalah Juntharapanu, seorang bangsawan!

Hanya saja, bagaimana cara Praguydao mendekati sang pangeran? Saat Praguydao sudah cukup dekat dengannya, beranikah ia meminta donor dari pria tersebut supaya ia bisa memiliki anak?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ini pertama kalinya aku membaca buku terjemahan dari Thailand. Dari awal cerita di buku ini sudah membuatku penasaran akan halaman selanjutnya. Karakter dari tokoh utama juga mudah disukai. Hanya saja, dikarenakan nama-nama orang Thailand, membuatku harus beradaptasi dahulu dan mengingatnya. 

Buku ini cukup ringan dibaca, karena pembawaan alur cerita mengalir dengan baik sehingga dapat menikmatinya dengan santai. Walaupun ending dapat dengan mudah ditebak, tapi di buku ini, penulis tidak hanya memberikan kisah romance saja, tapi juga mengenalkan soal kebudayaan Thailand kepada para pembaca. Menurutku, hal tersebut menjadi poin plus pada buku ini. Ditambah dengan penulis yang memberikan hal yang lebih detail mengenai pekerjaan seorang fotografer lepas.



"Tapi hidupku adalah milikmu."
(hal. 314)


Kisah cinta antar kedua tokoh utama dikemas dengan manis, lucu, dan menggemaskan.  Tidak terburu-buru namun juga tidak terlalu lambat alurnya. Walaupun konteks yang diangkat di buku ini agak tabu, tapi masih memiliki batasan dan eksekusi ceritanya sangat baik. Aku suka dengan karakter tokoh utama, wanita yang berani, baik hati, pekerja keras, tapi memiliki sisi unik.


"..., kau adalah hal terindah dalam hidupku."
(hal. 323)


Secara keseluruhan, buku ini tidak membosankan dan mudah dipahami walaupun merupakan buku terjemahan. Membaca buku ini mengingatkanku pada susana Thailand. Di sisi lain, aku sendiri sangat menyukai negara Thailand, orang-orangnya, kulinernya, dan kepercayaan mereka. Hey, aku merindukan Thailand seketika! Buku ini secara tidak langsung membuatku lebih mengenal Thailand.

A Flying Snail

Wednesday, November 29, 2017

Book Review: Sin by Faradita



BOOK REVIEW

Sin by Faradita

Title : Sin
Author : Faradita
Publisher : Kubusmedia
Pages :  450 pages
Year of Publication : September 2017
Price : Rp 95.000,-

Rating: 5 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"God hates the sin, not the sinner"

Ametta Rinjani
Cewek paling cantik di sekolah. Suka dugem, sombong,  tidak peduli pada apa pun selain dirinya sendiri. Memiliki predikat playgirl dengan mantan pacar di mana-mana. Niatnya hanya satu, membuat semua cowok bertekuk lutut di bawa kakinya, kemudian menendangnya jauh-jauh.

Raga Angkasa
Cowok pendiam yang tidak pernah suka menjadi sorotan di sekolahnya. Lebih senang menyendiri di taman belakang lika teman-teman futsalnya sedan sibuk merokok di kantin. Ia hanya punya satu tujuan, menjauh dari cewek bermasalah manapun hingga lulus nanti.

Metta merasa menemukan mainan baru dalam penolakan Raga. Jika cowok itu menyebut dirinya adalah sumber masalah, maka dengan senang hati ia bersedia membuktikan seberapa besar masalah yang bisa ia lakukan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Isi cerita buku ini benar-benar unexpected banget! Buku yang bergenre romance ini benar-benar membuat pembaca jatuh cinta berkali-kali. Selain itu, penulis memberikan bumbu 'baru' pada dunia teenfic. Awalnya kukira buku ini akan mengisahkan cerita cinta remaja seperti kebanyakan buku teenlit apalagi latarnya anak sekolahan, tapi nyatanya cerita di buku ini fresh banget dan nggak membosankan!


“Pacaran itu... bukan cuma buat seneng-seneng, tapi juga buat belajar jadi manusia yang lebih baik.”
(hal. 224)


Kedua tokoh utama di buku ini juga mudah dicintai oleh pembaca. Karakter mereka sangat khas dan menggemaskan. Setiap chapter di buku ini juga memberikan quotes yang menjadi efek bumbu baper. Alur dan plot juga dieksekusi dengan apik dan natural. Kesan aku untuk buku ini adalah buku ini KETJEH ABIS! Perasaan saat membaca buku ini dari dibawa naik turun terbang hingga sampai jatoh tapi tetap nggak kapok karena benar-benar membawaku rela masuk ke dunianya. Kisah cinta di buku ini juga nggak 'lenje-lenje' seperti kisah cinta remaja saat sekolah pada biasanya, tapi lebih ke kisah cinta yang membawa kedewasaan. 


“Aku menemukan cara untuk bahagia Buktinya? Ya, kamu.”
-Raga Angkasa


Buku ini cukup tebal dengan halaman yang berjumlah 450, tapi percayalah, dari awal chapter pertama, pembaca akan langsung terpikat dan menaruh sistem kebut baca. Pembaca akan ketagihan membaca buku ini dan selalu penasaran di setiap chapter. Bahkan aku sendiri membacanya hingga tengah malam menjelang esok hari, rasa ngantukpun tak tersadarkan lagi. Benar-benar terbuai dengan ngalirnya cerita di buku ini. Konflik yang ada di buku ini pun akan membuat pembaca ikut excited dan larut dalam keadaan pada ceritanya.

“Cause we are sinner. And we fell in love.”
-Raga Angkasa x Metta Rinjani-

Secara keseluruhan, aku sangaatttt menyukai buku ini. Bahkan untuk covernyapun sangat cantik hingga pemilihan judulnya yang benar-benar sesuai, Sin, dan aku benar menemukan 'dosa' yang sangat manis di kisah cinta kedua tokoh utama di buku ini. Sumpah nggak bisa move-on dari buku ini! Terlalu manis untuk ditinggalkan! 
Psstt... pesanku untuk penulis buku ini; please, mau juga dong satu yang seperti Raga! Kece abis bikin jatuh cinta berulang-ulang! Hahaha... Ditunggu karya ketjeh lainnya! 

A Flying Snail

Monday, November 27, 2017

Book Review: My Empress by Syakia Lingga



BOOK REVIEW

My Empress by Syakia Lingga

Title : My Empress
Author : Syakia Lingga
Publisher : Fantasious
Pages :  514 pages
Year of Publication : June 2017
Price : Rp 99.500,-

Rating: 4 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Aku terus berjalan bukan untuk mencari yang paling sempurna, melainkan untuk mencari seseorang yang butuh untuk disempurnakan. Sebab lautan terdalam, selalu membutuhkan cahaya." -Fien

Terkadang, cinta sejati sulit untuk menerima kenyataan perpisahan. Rasa hampa yang ditinggalkan selalu berpusar di dasar hati dan tak mau pergi. Itulah yang dialami oleh Kaisar Tan dari Kerajaan Hanzhi yang kehilangan calon permaisurinya dengan cara yang sangat tragis. Ia merasakan ada yang tidak biasa dari peristiwa nahas itu. Cinta dan duka berpadu menjadi satu, membuatnya menolak melupakan bahkan menggeser posisi Ailan, sang gads idamannya itu.

Tanpa ia tahu, Ailan dan salah seorang pelayan setia keluarganya berhasil selamat dari pembantaian yang didalangi orang dalam istana. Demi terus hidup, Ailan terpaksa menyamarkan identitas dan menampilkan diri sebagai seorang pemuda desa bernama Lan. Dalam penyamarannya, ia tekun berlatih pedang dan bela diri dari seorang guru misterius. Keinginan mencari tahu apa yang sebenarnya menimpa keluarganya tak pernah padam.

Ia tahu harus selalu mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.

Sampai ketika rombongan Kaisar Tan berkunjung ke desa tempatnya tinggal, kesempatan untuk menyelidiki penyerangan keluarganya sembilan tahun silam datang tanpa diduga. Kaisar Tan yang terpesona dengan kepiawaian Lan dalam bela diri, mencari cara untuk bisa membawanya ke istana dan mengangkat pemuda itu sebagai pengawal pribadi, tanpa menyadari bahwa dorongan itu sebenarnya berasal dari kerinduan pada sosok Ailan yang tak pernah sirna.

Di tengah perasaan aneh dan terlarang yang makin muncul di antara keduanya, situasi istana dan Negeri Hanzhiling semakin memanas. Pihak-pihak yang ingin merebut kuasa semakin berani melancarkan serangan diam-diam. Di pundak keduanyalah masa depan cinta mereka dan Kerajaan Hanzhiling berada.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Selalu, dan selalu tertarik dengan novel bergenre Fantasy, terutama berlatarkan kerajaan maupun istana, yang menceritakan tentang Kaisar, Putri/Permaisuri, Jenderal, penghianatan, pemberontakan, dan lainnya. Entah kenapa aku selalu senang dengan kisah yang berlatar istana. Awal aku melihat buku ini dipajang di rak toko buku, aku langsung tidak ragu untuk membelinya, ditambah dengan sinopsis yang menarik. Biasanya aku akan berpikir dua kali bila melihat buku Watty (Wattpad) dengan jumlah baca dibawah 2jt. Tapi, dari awal aku yakin bahwa buku ini tidak akan mengecewakan, dan terbukti bahwa cerita di buku ini tidak membosankan.


“Aku ... melihatmu.”


Alur cerita dibuku ini adalah maju-mundur-maju-mundur, tapi tidak memberikan kebingungan pada pembaca. Penempatan plot sangat baik dan mengalir saat membacanya. Yang membuatku semakin jatuh cinta dengan buku ini adalah quotes yang bermakna dan menginspirasi. Selain itu, aku senang dengan diberikan silsilah, denah istana dan adanya cerita sejarah kerajaan di buku ini yang cukup membantu imajinasiku menjadi lebih nyata. haha...


“Laksana hujan yang membasahi bumi memberi kehidupan, begitu juga selayaknya bumi yang menumbuhkan tunas dari dalamnya yang juga memberi kita kehidupan.”


Aku suka dengan gaya penulisan Syakia Lingga, tidak bertele-tele namun juga tidak terburu-buru. Secara garis besar, ceritanya simpel, tapi penulis dapat membawa cerita ini dengan baik dan tidak membosankan. Ada plot yang familiar dengan kisah fantasy yang pernah kutonton, entahlah.. aku lupa dimana tapi saat membaca plot di buku ini, pikiranku langsung terlintas adegan di satu drama dan dengan plot selanjutnya yang serupa, sehingga jadinya aku bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.


“Tak ada cinta yang sama. Namun jika itu tulus dan bisa berpadu dalam perbedaan, maka cinta itu sempurna. Seperti Anggrek dan Cendana. Seperti Cahaya dan Lautan. Begitupun Salju yang bertemu Sang Musim Semi”


Secara keseluruhan, buku ini dapat membuatku terjebak dalam dunianya. Tokoh-tokoh yang ada di buku ini pun sangat berkarakter. Twist dan konflik yang diberikan di buku ini kadang tidak terduga dan gregetan. Kisah cinta kedua tokoh utama juga membuatku penasaran dan ikut larut kedalamnya. Plot-plot yang ditamplikan dengan apik dan mengalir begitu saja saat membacanya. Ending ceritanya juga memuaskan dan bikin nggak bisa move on dari buku ini. LOL. Akhir kata, buku ini wajib dijajarkan sebagai buku favorit dan wajib dikoleksi!


“Sejauh apa pun kau berlari, pada akhirnya kau akan kembali pada takdir yang telah memanggil, seperti seharusnya.”
- Tan



Nb: Serius! Quotes di buku ini banyak dan kece banget. Aku sampai tidak bisa memilih quotes mana yang oke karena semuanya oke banget.

A Flying Snail

Tuesday, November 21, 2017

Book Review: Kiss The Sun by Awie Awan



BOOK REVIEW

Kiss The Sun by Awie Awan

Title : Kiss The Sun
Author : Awie Awan
Publisher : Sheila (Penerbit Andi)
Pages :  240 pages
Year of Publication : 2017
Price : Rp 58.000,-

Rating: 2 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cherry histeris dan panik saat ia terbangun dan menemukan dirinya telah menjadi seorang pria dengan tubuh kerempeng dan berwajah jelek. 

Cherry pun meminta bantuan sahabatnya-Melly untuk mencari tahu mengapa dirinya berubah wujud dan mencari cara mengembalikan dirinya kewujud semula.

Kata seorang dukun terkenal, perubahan itu terjadi karena Cherry mengeluh tidak ingin jadi perempuan. Sebuah batu gaib pun mewujudkan permintaan Cherry.

Cherry dapat kembali menjadi perempuan dengan cara mendapatkan sebuah ciuman yang tulus dari pacarnya-James, seorang aktor film yang sedang naik daun. Sayangnya, mereka baru saja bertengkar hebat, sehari sebelum Cherry berubah menjadi seorang pria.

Cherry-yang merubah namanya menjadi Gerry- berusaha keras meyakinkan James, kale ia adalah Cherry-kekasihnya. Namun usaha Cherry malah memperburuk keadaan. James malah diberitakan sebagai penyuka sesama jenis. James semakin depresi. Cherry menjadi frustasi.


Apakah Gerry dapat menjadi Cherry kembali?
Ataukah, Cherry dan James memang ditakdirkan untuk menjalani kehidupan mereka masing-masing?
Dapatkah Cherry menerima kenyataan bahwa mungkin takdirnya untuk melanjutkan hidup dengan jati diri yang baru sama sekali,menjadi Gerry untuk selamanya?


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Buku ini merupakan salah satu buku random yang kubeli dan kubaca. Aku cukup suka dengan ilustrasi cover buku ini juga dengan warnanya yang eye-catching. Buku ini adalah buku karya penulis lokal, Awie Awan. Buku ini juga bisa dibilang novel pendek, secara jumlah total halaman pada buku ini hanya 240. Selain itu, ide cerita yang dibawakan cukup menarik dengan tema drama romance yang dibumbui sedikit fantasi sihir. 

Dilihat dari sinopsisnya, cerita di buku ini terlihat menarik tapi aku kurang suka dengan cara pemaparan sinopsisnya yang terlalu panjang, bahkan seakan-akan menceritakan sebagian cerita di buku. Menurutku, sinopsisnya bisa dipangkas dan membuat pembaca bertanya-tanya dan penasaran akan ceritanya. Untunglah dengan ide cerita tokoh utama yang mendadak berubah menjadi pria ini dapat memikatku untuk membacanya.

Alur cerita pada buku ini juga bisa dikatakan sangat cepat tapi ringan untuk dibaca. Bahasanya mudah dimengerti dan sederhana sehingga pembaca tidak akan kebingungan. Penggambaran tokoh-tokoh pada buku ini juga cukup baik. Konflik yang terjadi antara tokoh utama juga sederhana, mudah ditebak, tapi tetap seru untuk dibaca.

Secara keseluruhan, buku ini cukup menghibur dengan plot-plot yang lucu dan tidak membosankan. Hanya saja menurutku, ada feeling yang kurang saat membaca dikarenakan plot cerita yang sangat cepat dan terlalu 'berdialog' tanpa memberi bumbu akan latar, ekspresi, atau yang dirasakan tokoh saat itu. Eksekusi narasi pada beberapa plot terlihat nanggung, kurang greget rasanya. Menurutku cerita pada buku ini bisa lebih dikembangkan lagi dan tidak terlalu terburu-buru. Tapi, konsep dan ide cerita ini menarik! Tema cerita yang diangkat pada buku ini tidak akan pernah membosankan.


A Flying Snail

Tuesday, November 14, 2017

Book Review: Call From An Angel by Guillaume Musso



BOOK REVIEW

Call From An Angel by Guillaume Musso

Title : Call From An Angel
Author : Guillaume Musso
Publisher : Spring
Pages :  432 pages
Year of Publication : Oktober 2017
Price : Rp 89.000,-

Rating: 4 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di New York, tanpa sengaja ponsel Madeline dan Jonathan tertukar. Saat mereka menyadari kesalahan tersebut, mereka sudah terpisah hampir sepuluh ribu kilometer. Madeline adalah seorang floris di Paris, sedangkan Jonathan memiliki restoran di San Fransisco.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk menyerah pada godaan dan menelurusi ponsel masing-masing. Namun, itu malah menguak sebuah rahasia yang ingin mereka berdua kubur selamanya. Sebuah rahasia yang bisa membunuh mereka berdua.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hal pertama yang menarik mataku adalah cover buku ini yang terlihat 'clean' tapi memikat. Ditambah dengan sinopsis yang secara tak sadar membangkitkan rasa penasaranku yang besar terhadap kisah di buku ini membuatku memutuskan untuk membeli dan membacanya. Buku ini merupakan buku terjemahan dari Perancis, salah satu karya dari penulis populer, Guillaume Musso

Tidak dipungkiri, buku ini membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya. Latar yang diambil penulis adalah Paris dan San Fransisco, banyak kosa kata ataupun istilah yang belum pernah didengar membuatku benar-benar butuh memahami dari 'footnote' di buku ini. Maklum saja, dikarenakan tidak pernah berkunjung di negara Barat membuatku 'ngeblank' saat membacanya. Tapi, saya senang dengan penjelasan penulis mengenai latar yang mendetail, membuatku lebih nyaman berimajinasi. haha...

Menurut ekspetasi awal saya, kisah di buku ini lebih bersifat romance yang berfokus pada media tokoh utama, romansa yang mudah ditebak akhirnya. Nyatanya, semua diluar ekspetasi saya. Yaaa.. romancenya tetap ada, tapi semakin dibaca per halaman, per bab, kisah ini menjadi light thriller! Dan aku tidak sadar genrenya mendadak thriller karena terlalu terlarut pada ceritanya! Buku ini membawaku pada sebuah petualangan yang tak terduga. Kombinasi romansa dan thiller ringan yang mengejutkan. 

Buku ini benar-benar membawaku masuk kedalam kisahnya! Dari awal yang ikutan gregetan, ikutan penasaran, ingin kepo-kepo sama isi ponsel yang tertukar tersebut hingga menebak-nebak apa selanjutnya yang akan terjadi. Banyak kejutan di dalam kisah ini yang membuatku terhanyut terus ingin membaca. Saya benar-benar menyukai buku ini walaupun pada akhirnya lebih ke mystery thriller. Saya juga menyukai akhir cerita di buku ini, membuat pembaca berimajinasi pada selanjutnya, sehingga tidak ada pro-kontra yang terjadi. 

Buku ini, Call From An Angel ini juga lebih dari sekedar sebuah cerita, tapi juga mengajarkan kita bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita itu dikarenakan suatu alasan. Menurutku, kisah di buku ini dikemas dengan indah dan juga penulis melampirkan quotes di setiap bab-nya yang menginspirasi.


A Flying Snail

Wednesday, November 8, 2017

Book Review: Samantha by Risa Saraswati



BOOK REVIEW

Samantha by Risa Saraswati

Title : Samantha
Author : Risa Saraswati
Publisher : Risa Saraswati
Pages :  208 pages
Year of Publication : November 2017
Price : Rp 75.000,-

Rating: 5 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Samantha De Witt.

Aku mengenalnya beberapa tahun yang lalu, saat tak sengaja saling bertatap di atas sebuah bukit. Hantu anak perempuan itu, terlihat sangat mengerikan dengan kondisi tubuh yang sangat kurus bagai tulang berbungkus kulit. Matanya kosong, bagai tak punya harapan.

Dia bilang, "Aku menunggu Papa dan Mamaku datang menjemput."

Anak itu sakit, dan mati dipangkuan pengasuh bernama Rumi. Tak ada Tuan dan Nyonya De Witt disana, menemani hari-hari terakhir Samantha sebagai manusia. Mereka berjanji akan menjemput, dan janji itu membuatnya tegar untuk tetap berdiri sendirian di atas bukit yang kini sepi tak ada sesiapa.

"Tak ada yang lebih buruk dari nasibku, Risa. Lihatlah aku jika kau sedang merasa sedih, ingatlah diriku jika kau merasa hidupmu tak bahagia..."

Kisah tentang hidupnya tak seindah kisah anak-anak seusia Samantha. Dan betapa malang, sampai hari ini dia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ada potongan cerita yang tak pernah dia ketahui.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk kali ini, buku ini bukanlah menceritakan kisah kelima sahabat kecil Risa, tapi kisah seorang anak perempuan bernama Samantha. Awal pertemuan mereka ada diceritakan di buku 'Danur', buku yang juga karya Risa Saraswati. Sosok Samantha ini sangat melekat walaupun sebelumnya hanya berupa sepenggal kisah pendek mengenai pertemuannya dengan Risa yang tak disengaja itu.

Buku ini menceritakan kisah Samantha dari sejak ia masih sebagai manusia. Buku ini menjawab pertanyaan pembaca soal Samantha lebih dalam. Seperti yang dituliskan pada sinopsis buku ini, kisah tentang hidupnya tak seindah kisah anak-anak seusia Samantha. Ada hal yang tidak pernah dia ketahui hingga kini yang membuatku tidak sadar bahwa pandanganku semakin kabur karena air mata saat membaca kisahnya ini.


"Tuhan, jika memang aku tak dianggap ada oleh Mama dan Papa, mengapa aku harus dilahirkan ke dunia? Dan menjadi bagian dari hidup mereka yang tak peduli kepadaku?"
(hal. 16)

Aku suka dengan gaya penulisan Risa yang mengalir dan mampu membawaku merasakan emosi dalam bukunya. Kisah di buku ini juga mengaduk emosi di setiap halamannya. Kisah di buku ini memberikan pesan yang mendalam, mengingatkan kita untuk bersyukur pada kehidupan, untuk selalu optimis pada seita harapan yang ada.

Akhir kata, kisah di buku ini diluar ekspetasi saya. Tak pernah kubayangkan seorang anak perempuan yang bernasib malang, hingga kematiannya pun ada hal yang tak pernah dia ketahui, ataupun dia telah ketahui tapi menepis kenyataan tersebut. Membaca kisah ini membuatku merasakan bahwa hidup ini benar-benar tidak adil. Entahlah memang sudah takdir ataupun ada kisah dibalik itu yang belum terkuak.

Buku ini sungguh melekat, penulisan mudah dipahami dan mengalir begitu saja. Buku ini tidak akan memakan waktu lama untuk dibaca. Walaupun masih ada beberapa part yang belum terjawab. Mungkin suatu saat Risa mendapatkan jawaban tersebut dan membagikannya dalam buku lain.


A Flying Snail

Saturday, November 4, 2017

Book Review: Voice In My Head by Lilian Chan


BOOK REVIEW

Voice In My Head by Lilian Chan

Title : Voice In My Head
Author : Lilian Chan
Publisher : Haru
Pages :  192 pages
Year of Publication : October 2017
Price : Rp 59.000,-

Rating: 3 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tessa Goh bermimpi untuk menjadi seorang penulis.

Hanya saja, persaingan menjadi seorang penulis bukanlah hal yang mudah. Dia harus cukup bersyukur untuk menjadi seorang resepsionis di sebuah klinik kecantikan, melayani wanita-wanita kelas atas di Bangsar. Bos yang baik, kolega yang hebat, klien yang menarik. Apalagi yang bisa dia minta?

Ah, mungkin dia bisa meminta seorang pemuda tampan, kaya, dan cerdas sebagai seorang kekasih. Aran Shankar memenuhi semua kriteria itu. Hanya saja, ada masala yang berkecamuk di dalam kepalanya.

Tessa mulai mendengar pikiran-pikiran orang lain, termasuk ibu Aran. Hal-hal yang jahat dan kejam.

Hanya saja, apakah itu benar-benar pikiran sang ibu? Atau itu hanya suara di dalam kepalanya saja?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ini pertama kalinya aku membaca buku novel terjemahan dari Malaysia. Hal pertama yang menarik dari buku ini adalah di bagian sinopsisnya yang menuliskan bahwa tokoh utama memiliki kemampuan 'superpower', yaitu dapat membaca pikiran orang lain! Selain itu yang mengejutkan dari kisah di buku ini adalah kisah cinta antara dua insan yang berbeda ras. Topik ini cukup sensitif bagi sebagian masyarakat tapi dapat menarik rasa penasaran dalam diri kita.

Ide cerita dari buku ini menarik, mengenai Tessa yang merupakan keturunan Chinese, jatuh cinta pada pria Indian yang kaya raya. Ada beberapa konflik pada alur cerita ini yang terkadang seperti terlalu berlebihan dan eksekusi dalam karakternya kurang mengena. Ekspetasiku mengenai kemampuan 'superpower' tokoh utama ternyata terlalu tinggi. Ada plot-plot di sepanjang cerita yang menurutku bisa dimanfaatkan dengan kemampuan 'superpower' tokoh utama.


"Tapi kau lupa bahwa pikiran-pikiran dari satu orang saja telah menguasaimu... dan pikiran itu adalah milikmu sendiri."
(hal. 166)

Konflik soal hubungan cinta yang tidak direstui terasa 'real' bila dilihat pada keadaan masyarakat sekarang. Masih banyak golongan masyarakat yang mengikuti tradisi mereka dalam pemilihan pasangan. Tantangan hubungan antar ras merupakan topik berat. Sayangnya, eksekusi pada buku ini terlihat masih kurang digali. Feel dalam percakapan dialog pada buku ini kurang terasa dikarenakan lebih fokus pada dialognya sendiri dibandingkan memberikan gambaran emosi karakter saat itu.


Suatu hari nanti, akhirnya dia akan tahu bahwa terkadang semua yang kita butuhkan adalah cinta.
(hal. 182)


Secara keseluruhan, saya cukup menyukai buku ini. Ide dan konsep cerita menarik, walaupun pada pengeksekusian ke dalam cerita masih kurang tereksplor. Tapi, membaca buku karya pertama dari Lilian Chan ini membuatku kagum. Pesan-pesan dari kisah ini sangat melekat dan memberikan inspirasi. Jangan terus-menerus mendengar hal-hal yang negatif saja dan tetap menjadi diri sendiri.


A Flying Snail

Friday, November 3, 2017

Book Review: Sunyaruri by Risa Saraswati



BOOK REVIEW

Sunyaruri by Risa Saraswati

Title : Sunyaruri
Author : Risa Saraswati
Publisher : Rak Buku
Pages :  333 pages
Year of Publication : 2013
Price : Rp 65.000,-

Rating: 3 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ke mana perginya mereka, sahabat-sahabat kecilku yang lagi-lagi terlalu sibuk mencari teman-teman baru?

Sesal terasa begitu menyesakkan dadaku, tatkala kuingat lagi bahwa semua ini karenaku, karena ulahku.

Seandainya tak asah kuceritakan bagaimana kisah kami, seandainya tak kugambarkan sosok Peter yang jahil, William yang bijaksana, Hans dan Hendrick yang periang, Janshen yang menggemaskan, Norma yang anggun, dan Marianne yang keras kepala, mungkin kalian semua tak akan memanggil-manggil nama mereka setiap malam sebelum terlelap tidur, dan berharap ketujuh sahabat kecilku datang menemui kalian dalam mimpi yang indah.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Buku bergenre horror yang sebenarnya horror nggak horror, malah lebih berkesan sedih. Buku ini adalah novel ke-tiga karya Risa Saraswati yang tetap menarik dalam menceritakan kisah sahabat-sahabat kecilnya. Gaya penulisan yang sederhana, namun kisah yang memiliki daya tarik sendiri yang membuatku ingin terus mengikuti kisahnya.

Tidak seperti cerita horror yang biasanya, buku ini lebih menceritakan mengenai sosok Risa yang sendirian, yang berkomunikasi dengan 'mereka' dengan mendengarkan kisah 'mereka'. Ini bukan pertama kalinya aku membaca buku karya teh Risa. Buku-buku mengenai sahabat-sahabatnya pun sudah kubaca. Berbeda dengan kisah di buku lainnya, Sunyaruri lebih mengisahkan kehilangan akan sahabat-sahabat Risa yang secara tiba-tiba. Saya yang membaca buku ini pun ikut merasakan kehilangan dimana sebelumnya sosok 'mereka' yang suka datang mengajak bermain, mengobrol dan menghibur.

Salah satu yang menarik di buku ini adalah penyertaan ilustrasi di dalamnya. Walaupun kisah di dalam buku ini lebih menjelaskan kegalauan Risa yang merindukan sahabat-sahabatnya, tapi kisah mengenai kisah 'mereka' selain sahabat-sahabatnya juga. 

Buat penggemar teh Risa yang sedari awal sudah mengikuti karya teh Risa, buku ini semakin menguak rasa penasaran akan kisah sahabat kecilnya lebih dalam lagi. Namun, untuk pembaca yang 'random' terpikat dengan buku ini mungkin akan sedikit bingung dengan isi ceritanya. Seperti aku yang membaca buku karya teh Risa tanpa berurutan, maka ada kadang ada kalanya 'missing' saat membaca tokoh-tokoh yang pernah diceritakan di buku lainnya tapi tidak dijelaskan lagi. 

Secara keseluruhan, saya cukup menyukai buku ini. Ada kisah-kisah tersembunyi mengenai sahabat kecilnya yang tidak pernah diungkit lagi di buku lainnya. Sunyaruri merupakan alam kesepian, menggambarkan sosok Risa yang kesepian, merindukan sahabat kecilnya yang berbeda alam dan mengharapkan mereka muncul kembali dihadapannya. Kisah 'mereka' selalu dapat menarik hati pembaca.




A Flying Snail

Thursday, November 2, 2017

Book Review: Boss & Me by Gu Man



BOOK REVIEW

Boss & Me by Gu Man

Title : Boss & Me
Author : Gu Man
Publisher : Haru
Pages :  434 pages
Year of Publication : October 2017
Price : Rp 91.000,-

Rating: 4 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Halo Nona Xue Shan Shan. Aku membawakan makan siang yang telah disiapkan oleh Presdir Feng." Gara-gara memiliki golongan darah yang unik, Shan Shan tiba-tiba dipanggil ke rumah sakit. Shan Shan mendonorkan darahnya untuk adik pemilik Grup Feng Teng, tempatnya bekerja.

Setelah itu, Presdir Feng selalu mengirimkan bekal makanan. Shan Shan yang tadi sempat terharu oleh kebaikan bosnya, mulai merasa ada yang tidak beres. Di saat Shan Shan pikir kiriman bekal itu sudah berhenti, ia malah dipanggil ke ruangan Presdir Feng.

Gawat! Kenapa Presdir Feng malah mengajak Shan Shan makan berdua di ruangannya?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tidak diragukan lagi, karya-karya Gu Man selalu dapat menarik hati pembaca, terutama yang suka dengan genre romance. Untuk cerita di buku ini, saya rasa banyak yang sudah tau dari dramanya. Yap, buku ini sudah dibikin dramanya di Shanghai, China. Buat yang belum pernah nonton dramanya, ayo nonton! Nggak kalah menariknya dengan novelnya! Banyak plot tambahan yang nggak ada di novel lho!


Drama Boss & Me

Yang kusukai dari buku ini adalah karakter tokoh utama, Shan Shan, yang diceritakan polos dan lucu bangettt... Tidak heran jika tokoh utama prianya bisa menyukainya walaupun dia suka mengisengi Shan Shan. Di buku ini juga ada cerita tambahan mengenai mereka dan tokoh pada buku 'Love O2O by Gu Man' yang ternyata mereka saling mengenal yang diawali dari kerja sama perusahaan. Dari sini, langsung saya sadari bahwa karakter Feng Teng memiliki kemiripan dengan karakter Xiao Nai (tokoh utama pria pada buku Love O2O). 


“Kenapa kau setiap hari datang ke ruanganku? Apa karena perintahku? Kenapa kau setiap hari makan siang bersamaku? Apa itu juga karena perintahku?”
(hal. 126)


Meskipun ini buku terjemahan, tapi bahasanya santai dan ringan dibaca. Untuk plot romance antara tokoh utama selalu mengesankan pembaca. Buku ini dapat membuatku senyum-senyum sendiri, bahkan tertawa. Alur cerita berasa adem saja, konflik yang ada kurang dalam, hanya konflik kecil saja. Padahal ada plot yang menurutku bisa lebih dikembangkan menjadi konflik yang lebih greget.


“Aku mungkin tidak akan bisa menjadi orang yang cocok untukmu, tapi aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat diriku sepadan denganmu.”
(hal. 248)


Saya suka dengan plot romance yang ditulis Author, walaupun karakter yang disuguhkan tidak jauh berbeda dengan buku karyanya yang lain. Tapi, karya penulis selalu dapat menarik hati pembaca, bisa dilihat dari suksesnya buku Love O2O yang juga dibikinkan drama dan filmnya. Secara keseluruhan, buku ini mengesankan! Kedua karakter utama sangatlah serasi, membuatku yang membaca buku ini tidak bisa lepas dari halaman awal ke halaman akhir.


Cover Buku Boss & Me 
ver. China

 





A Flying Snail

Monday, October 30, 2017

Book Review: Conversation With Ghost by Citra Prima



BOOK REVIEW

Conversation With Ghost by Citra Prima

Title : Conversation With Ghost
Author : Citra Prima
Publisher : Entermedia
Pages :  208 pages
Year of Publication : October 2015
Price : Rp 45.000,-

Rating: 4 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semua ini bermula saat aku mengalami NDE (Near Death Experience) di usia 9 dan 11 tahun. Sejak saat itu, banyak kejadian yang kualami pada masa anak-anak yang sulit dipercaya oleh banyak orang, terutama orang dewasa. Dulu, aku sering disangka gila karena sering berbicara dan menangis tiba-tiba.

Jauh dari kehidupan normal, aku menemukan kebahagiaan baru saat bertemu 'mereka'. Mungkin kalian pernah mendengar samar-samar suara cekikikan orang tertawa, suara geraman orang marah, atau mungkin kalian juga pernah melihat bayangan berlari cepat lewat di depan mata, dan melihat benda-benda bergerak dengan sendirinya. Atau jangan-jangan kalian pernah tidak sengaja melihat penampakan 'mereka'?

Namun, apakah kalian yakin kalau semua peristiwa itu ulah 'mereka'? Ada baiknya kalian membaca ceritaku ini. Cerita dimana aku bertemu ragam jenis dari 'mereka' dan mimpi yang menjadi nyata, serta melakukan penjelajahan tanpa batas ke tempat-tempat baru yang sulit dijangkau.

Sekarang kalian hanya perlu duduk manis, buka lembar demi lembar buku ini. Maka akan aku ceritakan pengalamanku bertemu 'mereka' dan pesan yang ingin 'mereka' sampaikan kepada kalian. 

Stttt.... Aku beritahu, ini bukan cerita fiksi!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Hal pertama yang menarik adalah judul buku ini, Conversation WIth Ghost, membuat rasa penasaranku selama ini semakin meninggi. Apalagi dilihat dari nama Authornya yang tidak asing, Citra Prima, salah seorang parapsikolog yang sering terlihat di acara mistis di telivisi. Bukan pertama kalinya aku membaca buku bergenre horror non-fiksi, karena aku cukup penasaran dengan cerita mengenai 'mereka'.

Buku ini berisi pengalaman penulis menjelajahi tempat-tempat dimana ada 'mereka' dan disertakan juga bukti visual di dalamnya. Foto-foto penampakan makhluk astral ditampilkan di buku ini yang menunjang isi cerita yang ditulis pada setiap bab. Sayangnya, tidak semua foto/gambar terlihat jelas, sehingga ada sedikit kekecewaan saat melihatnya. Gaya penulisan tidak kaku, sehingga para pembaca bisa dengan mudah menikmatinya.

Buku ini benar-benar menyuguhkan apa yang saya inginkan, rasa penasaran selama ini juga terjawab di buku ini mengenai 'mereka'. Tidak hanya menceritakan pengalamannya, tapi juga menuliskan hal-hal yang tidak kita ketahui, yang membuat kita bertanya-tanya. Bab yang paling menarik menurutku adalah bab 'obrolan dengan makhluk astral'. Rasa penasaran selama ini akhirnya terjawab di bab tersebut. Contoh salah satunya adalah mengenai 'ketindihan' saat tidur.

Secara keseluruhan, buku ini rekomen untuk dibaca bagi para penggemar horror ataupun yang penasaran mengenai 'mereka'. Kita jadi lebih memahami tentang dunia mistis dan banyak hal yang menambah pengetahuan kita mengenai dimensi 'mereka' yang berdampingan dengan dimensi kita. Penulis seakan memberitahu pembaca untuk tidak terlalu takut, karena terkadang hanya 'cara-cara' tersebut yang bisa dilakukan 'mereka' untuk berkomunikasi dengan kita atau bahkan hanya untuk memberitahu akan keberadaan 'mereka'.



A Flying Snail

Sunday, October 29, 2017

Book Review: Kersik Luai by LM Cendana


BOOK REVIEW

Kersik Luai by LM Cendana

Title : Kersik Luai
Author : LM Cendana
Publisher : Histeria
Pages :  508 pages
Year of Publication : March 2017
Price : Rp 82.500,-

Rating: 5 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Beberapa dekade selanjutnya, Tanah Air memasuki era distopia yang telah dikuasai golongan oligarkis. Seorang manusia buatan, Btari, yang dinyatakan sebagai kloningan gagal hendak dibuang menuju pelosok negeri untuk dijadikan budak. Di tengah perjalanan, helikopter yang ditumpanginya ditembak jatuh di Laut Jawa. Di pesisir pantai, ia ditemukan seorang revolusioner, Nagara, yang mengajarkannya banyak hal. Kemanusiaan, nasionalisme, dan cinta.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Ini buku kedua bergenre dystopia romance yang saya baca, juga buku pertama yang saya baca dengan latar dystopia Indonesia. Awalnya saya tidak tau apa maksud dari judul "Kersik Luai" yang ternyata artinya adalah anggrek hitam. Dari judulnya yang menarik perhatian saya, juga covernya yang artistik menurutku, sinopsis yang memikat dan juga tempelan stiker bertuliskan 'edisi tanda tangan' yang membuatku membeli buku ini. hahaha... #ups

Satu kata untuk buku ini, LUAR BIASA! Isi buku ini dipenuhi dengan diksi kalimat yang mengesankan, cerdas, dan menginspirasi para pembaca. Konsep, plot, karakter, semuanya sangat disiapkan dan disusun dengan apik. Alur cerita juga tidak terburu-buru, namun mengesankan, tidak membosankan, namun memikat. Isi buku ini benar-benar diluar ekspetasi saya. Buku ini sukses menyihirku untuk mengikuti cerita dari awal hingga akhir. Penulis sangat cerdas meramu kisah ini. Gaya penulisan pada buku ini dapat membuat pembaca ikut terhanyut dalam ceritanya, detail yang diberikan juga tidak membuat pembaca bosan. 

Jujur, buku ini tidak termasuk ringan untuk dibaca. Aku membutuhkan waktu cukup lama untuk membaca buku ini, namun cukup menikmatinya untuk diresapi. Romansa dalam buku ini juga mengesankan dan puitis.


Saat bibir tak mampu berucap secara lisan, maka hati yang berbicara melalui tinta.
(hal. 343)


Hal yang membuat saya salut pada buku ini adalah latar yang diambil oleh penulis dalam kisah ini. Pemaparan kondisi pada kisah di buku ini berdasarkan kondisi real saat ini, dan menjadikan suatu sindiran terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat sekarang, hanya lebih dalam kondisi berat. Hal yang tidak disangka adalah adanya selipan unsur adat dan kebudayaan dalam buku ini yang menjadikan buku ini semakin menarik dibaca. Tidak disangka, buku ini juga dapat menambah wawasan saya dalam hal kebudayaan, juga tersisip pesan-pesan moral di dalamnya. Kemanusiaan, nasionalisme, kebhinekaan, kepercayaan, tanggung jawab, dan cinta.

Buku ini 'beda'. Menurutku, buku ini wajib dibaca di era seperti sekarang. Setelah membaca buku ini, kita dapat membayangkan apabila wujud dari Indonesia di masa depan. Apakah para pemuda-pemudi zaman now dapat diharapkan untuk membangun, menghargai, melindungi budaya di negara ini? Apakah rasa kebhinekaan akan tetap terjaga? Secara tidak langsung, buku ini dapat membuat para pembaca mengintropeksi diri. 


DEMOKRASI HARGA MATI!
PANCASILA SAMPAI MATI!
(hal. 494)


Plot cerita yang baik dan ending cerita yang tidak ketebak membuat karya ini semakin mengesankan. Walaupun masih ada beberapa misteri yang belum terpecahkan, juga ending yang sedikit menggantung, tapi buku ini tidak akan mengecewakan. Saya berharap bakal ada sekuel dari buku ini. Terima kasih pada penulis yang memberikan kisah yang mengesankan dan luar biasa. Semoga karya selanjutnya juga tidak kalah mengesankan!


A Flying Snail

Tuesday, October 24, 2017

Book Review: Emperor's Consort by Sairaakira



BOOK REVIEW

Emperor's Consort by Sairaakira

Title : Emperor's Consort
Author : Sairaakira
Publisher : Fantasious
Pages :  596 pages
Year of Publication :  2017
Price : Rp 99.500,-

Rating: 4 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aiko adalah seorang gadis desa biasa dari pinggiran kerajaan yang terpaksa merelakan diri untuk terpilih menjadi kandidat selir sang kaisar demi menyelamatkan ibundanya. Kaisar Shen atau yang sering dipanggil dengan julukan Shen King, adalah kaisar yang berkuasa pada masa itu. Beliau adalah seorang pemimpin  berdarah dingin nan misterius yang ditakuti sekaligus disegani oleh musuh-musuhnya.

Sang Kaisar selalu mengenakan topeng emas untuk menutupi wajahnya yang penuh rahasia. Di Kerajaan Sashou yang makmur tersebut hanya ada beberapa orang kepercayaan Sang Kaisar yang pernah melihat wajah aslinya. Siapa pun yang berani mencuri lihat wajah Shen King tanpa izin akan berakhir mengenaskan, kehilangan kepala dalam hukuman mati tak terelakkan.

Yang lebih mengerikan lagi, Kaisar Shen dikenal suka membunuh selirnya setelah malam pertama pernikahan. Aiko sendiri berada di ambang dilemma seperti makan buah simalakama. Di satu sisi, jika dia berhasil masuk ke dalam istana, maka dia dapat menyelamatkan nyawa ibunya. Tetapi, hal itu sama saja dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk berakhir di ranjang kaisar dan kehilangan nyawa pada keesokan harinya.


Akankah Aiko bernasib sama mengenaskannya dengan selir-selir lain yang tewas terbunuh di tangan sang Kaisar? Ataukah gadis desa yang polos itu bias mengubah jalan takdirnya dengan kedua tangannya yang mungil?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ini buku kedua yang saya baca dari Author Sairaakira yang tak lain bergenre Fantasy. Versi cerita di buku ini ditulis berbeda dari versi web dan wattpad, tapi aku sama sekali tidak membaca kedua versi tersebut. Tidak jauh berbeda dengan buku pertama Sairaakira, font pada buku ini kecil, rapat dan full. Hanya margin pada buku ini lebih lebar sedikit dibandingkan buku The General's Wife : Revolution. Buku ini mengambil latar kerajaan, mengisahkan tentang gadis desa yang polos tanya sengaja merebut hati seorang Kaisar, yang di masa itu dianggap sebagai Kaisar yang berdarah dingin, ditakuti dan disegani.

Menurutku, ide cerita buku ini cukup menarik dan alur cerita dapat dinikmati dengan baik. Karakter yang diciptakan di buku ini juga memiliki ciri khas yang membekas untuk pembaca. Tidak hanya fokus pada tokoh utama, tapi juga tokoh pendukungnya. Hanya pada awal membaca, saya mengira cerita ini akan mengambil latar China, tapi penggunaan nama tokoh seperti Jejepangan, anggaplah di mix saja, semua dapat disesuaikan dengan imajinasi para pembaca. Hehe...  Plot cerita juga dieksekusi dengan cukup baik, membuat para pembaca menerka-nerka, walaupun masih ada beberapa part yang terlalu dijelaskan dan berulang-ulang.

Kisah cinta antara Kaisar dan gadis desa yang polos ini memberikan kesan bahwa hubungan yang terlalu dipaksa cepat, menggebu-gebu akan malah menyakiti pasangan.  Juga, sebuah kepercayaan sangatlah penting dan ketulusan hati. Yang sangat menyentuhku adalah betapa besarnya cinta Kaisar kepada Aiko hingga rela melakukan hal yang tidak disangka dapat dilakukan oleh seorang Kaisar. Oke, jadi buku ini juga tak lain dapat membuat pembaca senyum-senyum sendiri, baper, dan gregetan.

Secara keseluruhan, buku ini menarik untuk dibaca. Hanya saja menurutku, klimaks dari  buku ini kurang dieksekusi dengan baik, sehingga apa yang dirasa saat membacanya adalah "oh yauda gitu jadinya.." dan mudah ketebak apa yang akan terjadi. Perasaan deg-degan yang sudah dibawa naik saat mencapai klimaks tapi akhirnya terlewat dengan biasa saja. But, overall ini buku recommended untuk dibaca.



A Flying Snail