Kersik Luai by LM Cendana
Title : Kersik Luai
Author : LM Cendana
Publisher : Histeria
Pages : 508 pages
Year of Publication : March 2017
Price : Rp 82.500,-
Rating: 5 / 5
Author : LM Cendana
Publisher : Histeria
Pages : 508 pages
Year of Publication : March 2017
Price : Rp 82.500,-
Rating: 5 / 5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa dekade selanjutnya, Tanah Air memasuki era distopia yang telah dikuasai golongan oligarkis. Seorang manusia buatan, Btari, yang dinyatakan sebagai kloningan gagal hendak dibuang menuju pelosok negeri untuk dijadikan budak. Di tengah perjalanan, helikopter yang ditumpanginya ditembak jatuh di Laut Jawa. Di pesisir pantai, ia ditemukan seorang revolusioner, Nagara, yang mengajarkannya banyak hal. Kemanusiaan, nasionalisme, dan cinta.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini buku kedua bergenre dystopia romance yang saya baca, juga buku pertama yang saya baca dengan latar dystopia Indonesia. Awalnya saya tidak tau apa maksud dari judul "Kersik Luai" yang ternyata artinya adalah anggrek hitam. Dari judulnya yang menarik perhatian saya, juga covernya yang artistik menurutku, sinopsis yang memikat dan juga tempelan stiker bertuliskan 'edisi tanda tangan' yang membuatku membeli buku ini. hahaha... #ups
Satu kata untuk buku ini, LUAR BIASA! Isi buku ini dipenuhi dengan diksi kalimat yang mengesankan, cerdas, dan menginspirasi para pembaca. Konsep, plot, karakter, semuanya sangat disiapkan dan disusun dengan apik. Alur cerita juga tidak terburu-buru, namun mengesankan, tidak membosankan, namun memikat. Isi buku ini benar-benar diluar ekspetasi saya. Buku ini sukses menyihirku untuk mengikuti cerita dari awal hingga akhir. Penulis sangat cerdas meramu kisah ini. Gaya penulisan pada buku ini dapat membuat pembaca ikut terhanyut dalam ceritanya, detail yang diberikan juga tidak membuat pembaca bosan.
Jujur, buku ini tidak termasuk ringan untuk dibaca. Aku membutuhkan waktu cukup lama untuk membaca buku ini, namun cukup menikmatinya untuk diresapi. Romansa dalam buku ini juga mengesankan dan puitis.
Hal yang membuat saya salut pada buku ini adalah latar yang diambil oleh penulis dalam kisah ini. Pemaparan kondisi pada kisah di buku ini berdasarkan kondisi real saat ini, dan menjadikan suatu sindiran terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat sekarang, hanya lebih dalam kondisi berat. Hal yang tidak disangka adalah adanya selipan unsur adat dan kebudayaan dalam buku ini yang menjadikan buku ini semakin menarik dibaca. Tidak disangka, buku ini juga dapat menambah wawasan saya dalam hal kebudayaan, juga tersisip pesan-pesan moral di dalamnya. Kemanusiaan, nasionalisme, kebhinekaan, kepercayaan, tanggung jawab, dan cinta.
Buku ini 'beda'. Menurutku, buku ini wajib dibaca di era seperti sekarang. Setelah membaca buku ini, kita dapat membayangkan apabila wujud dari Indonesia di masa depan. Apakah para pemuda-pemudi zaman now dapat diharapkan untuk membangun, menghargai, melindungi budaya di negara ini? Apakah rasa kebhinekaan akan tetap terjaga? Secara tidak langsung, buku ini dapat membuat para pembaca mengintropeksi diri.
Plot cerita yang baik dan ending cerita yang tidak ketebak membuat karya ini semakin mengesankan. Walaupun masih ada beberapa misteri yang belum terpecahkan, juga ending yang sedikit menggantung, tapi buku ini tidak akan mengecewakan. Saya berharap bakal ada sekuel dari buku ini. Terima kasih pada penulis yang memberikan kisah yang mengesankan dan luar biasa. Semoga karya selanjutnya juga tidak kalah mengesankan!
Saat bibir tak mampu berucap secara lisan, maka hati yang berbicara melalui tinta.
(hal. 343)
(hal. 343)
Hal yang membuat saya salut pada buku ini adalah latar yang diambil oleh penulis dalam kisah ini. Pemaparan kondisi pada kisah di buku ini berdasarkan kondisi real saat ini, dan menjadikan suatu sindiran terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat sekarang, hanya lebih dalam kondisi berat. Hal yang tidak disangka adalah adanya selipan unsur adat dan kebudayaan dalam buku ini yang menjadikan buku ini semakin menarik dibaca. Tidak disangka, buku ini juga dapat menambah wawasan saya dalam hal kebudayaan, juga tersisip pesan-pesan moral di dalamnya. Kemanusiaan, nasionalisme, kebhinekaan, kepercayaan, tanggung jawab, dan cinta.
Buku ini 'beda'. Menurutku, buku ini wajib dibaca di era seperti sekarang. Setelah membaca buku ini, kita dapat membayangkan apabila wujud dari Indonesia di masa depan. Apakah para pemuda-pemudi zaman now dapat diharapkan untuk membangun, menghargai, melindungi budaya di negara ini? Apakah rasa kebhinekaan akan tetap terjaga? Secara tidak langsung, buku ini dapat membuat para pembaca mengintropeksi diri.
DEMOKRASI HARGA MATI!
PANCASILA SAMPAI MATI!
(hal. 494)
Plot cerita yang baik dan ending cerita yang tidak ketebak membuat karya ini semakin mengesankan. Walaupun masih ada beberapa misteri yang belum terpecahkan, juga ending yang sedikit menggantung, tapi buku ini tidak akan mengecewakan. Saya berharap bakal ada sekuel dari buku ini. Terima kasih pada penulis yang memberikan kisah yang mengesankan dan luar biasa. Semoga karya selanjutnya juga tidak kalah mengesankan!
A Flying Snail
No comments:
Post a Comment